
SIDRAP, Presisipolri.com – Sebuah pengungkapan besar dilakukan oleh Polres Sidrap dibackup Polda Sulsel dalam memberantas Peredaran Narkoba dan Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi. Kapolda Sulawesi Selatan, IRJEN Pol. Yudhiawan turun langsung ke Sidrap untuk memimpin Press Release pengungkapan perkara ini, menegaskan komitmen kuat jajaran Polda Sulsel dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
Turut hadir mendampingi Kapolda Sulsel yaitu, Kabid Humas Kombes Pol. Didik Supranoto, S.I.K., M.H., Irwasda Kombes Polda Sulsel Pol Ai Afriandi S.H., S.I.K., M.M., Kabidpropam Kombes Pol Zulham Effendi S.I.K., M.H., dan Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H serta Forkopimda Kab. Sidrap
Polres Sidrap telah menetapkan 2 tersangka dalam perkara Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi yang dijerat dengan Pasal 6 ayat (1) huruf b jo. Pasal 1 subs 3e UU Darurat RI No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi, serta pasal-pasal dalam Permendag No. 04 Tahun 2023 dan Perpres RI No. 15 Tahun 2011 dengan ancaman Pidana Penjara maksimal dua tahun.
Sedangkan dalam perkara Tindak Pidana Narkotika, Polres Sidrap menetapkan 5 orang tersangka dengan sangkaan Pasal 114 ayat (2) subs Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun, serta denda minimal Rp10 miliar.
Dengan Barang Bukti sebanyak 4.200 pil ekstasi, maka Polres Sidrap telah menyelamatkan 4.200 jiwa dan total nilai Rp.3.360.000.000,- dengan asumsi 1 pil seharga Rp. 800.000,- untuk 1 orang.
Sedangkan Barang Bukti Sabu seberat 4.611 Gram, maka telah terselamatkan 32.277 jiwa pengguna dengan nilai sebesar Rp.5.533.200.000, - yang diasumsikan 1 Gram seharga Rp.1.200.000,- dikonsumsi oleh 7 orang.
Kapolda Sulsel dalam keterangannya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi celah bagi kejahatan narkoba maupun praktik ilegal yang merugikan petani. “Kami akan terus melakukan tindakan tegas terhadap penyalahgunaan pupuk bersubsidi dan tindak pidana narkotika yang bertentangan dengan semangat Asta Cita Presiden Republik Indonesia". Ujarnya.
Lebih lanjut, Polres Sidrap bersama jajaran Polda Sulsel akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan yang lebih luas serta memastikan bahwa praktik ilegal serupa tidak kembali terjadi. Kapolda juga mengimbau masyarakat agar aktif melaporkan jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkoba atau pupuk bersubsidi di wilayah mereka.
Sementara Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong saat dikonfirmasi mengungkapkan "Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku penyalahgunaan pupuk bersubsidi dan peredaran narkotika di wilayah hukum Polres Sidrap," ujar AKBP Fantry.
Dengan pengungkapan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku serta memperkuat upaya kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sejahtera bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Sidrap. (*)