SIDRAP, Presisipolri.com — Kemeriahan Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 sudah mulai terlihat disetiap tempat di indonesia, tak terkecuali dikabupaten sidrap Pagi ini , Pelataran Panker Ganggawa, Pangkajene Sidrap, dipenuhi dengan sesak oleh Motor Klasik Buatan Italia yang merupakan simbol Kesetiaan bagi penunggangnya , Komunitas Motor Klasik Vespa berbagai jenis dan tahun berjejer rapi dengan corak dan gaya beragam yang tak lekang dimakan Jaman.
Acara yang digagas oleh Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H, Bersama Dandim 1420 Sidrap ini bertujuan mengajak seluruh seluruh lapisan masyarakat terutama komunitas Vespa Sidrap untuk mengambil bagian dalam menyemarakkan Hari ulang Tahun Ke 79 Republik indonesia.
Pawai yang dihelat pada Sabtu pagi, 10 Agustus 2024 pukul 07.00 Wita ini , diikuti oleh kurang Lebih seratus motor vespa dari berbagai komunitas yang ada dikabupaten sidrap
Dalam sambutannya, Fantry mengapresiasi semangat dan antusiasme komunitas Vespa Sidrap dalam memilih cara berbeda untuk merayakan kemerdekaan dengan tetap tertib berlalu lintas dijalan raya tanpa aksi ugal ugalan.
Kapolres mengajak semua peserta Pawai untuk menjaga keselamatan di jalan, dan menunjukkan sikap saling menghormati antar sesama pengguna jalan. Pawai Vespa ini menempuh jarak 5 KM yang melewati sejumlah Jalan protokol di ibukota kabupaten Sidrap, adapun Pelepasan bendera start dimulai dari 1. Start di Pelataran Pangker, Ganggawa, Tugu Jam Kota, Jendral Ahmad Yani , A. Pettarani, Wolter Mongisidi, Andi Panyyiwi, Lanto Dg.Pasewang dan Kembali Finish di Pangker
Selain menjadi momen perayaan kemerdekaan yang unik dan meriah, kegiatan pawainkali ini juga menggambarkan Sinergisitas yang kuat Antara TNI- Polri dan Masyarakat dalam menyongsong hari kemerdekaan yang dibarengi dengan perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepada daerah dan wakil kepala daerah serentak 2024 / 2025 dikabupaten sidrap
Perayaan Pawai Vespa ini menjadi bukti kebersamaan dan kebanggaan akan budaya kebersamaan yang dicetuskan oleh tokoh cendikiawan Nene Mallomo yang menjadi landasan hidup masyarakat di Sidenreng Rappang (Sidrap). Nene Mallomo menekankan pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, dengan keyakinan bahwa kekuatan dan keberhasilan suatu komunitas terletak pada soliditas dan kerjasama anggotanya pungkas fantry ( FT)